2 Januari Hari Introvert, bagaimana sejarahnya?

2 Januari adalah Hari Introvert yang diperingati setiap tahun untuk menghargai dan memahami kepribadian introvert. Kepribadian introvert adalah seorang individu yang lebih suka berdiam diri dan lebih nyaman dalam keheningan daripada berinteraksi dengan banyak orang.

Sejarah Hari Introvert bermula dari kebutuhan untuk memahami dan menghargai perbedaan kepribadian antara introvert dan ekstrovert. Perbedaan ini pertama kali dijelaskan oleh psikolog Carl Jung dalam teori personalitasnya pada tahun 1920-an. Jung mengidentifikasi introvert sebagai individu yang lebih fokus pada pikiran dan perasaan mereka sendiri, sementara ekstrovert lebih fokus pada lingkungan luar dan interaksi sosial.

Pada tahun 2010, penulis buku “Quiet: The Power of Introverts in a World That Can’t Stop Talking”, Susan Cain, mulai mempopulerkan konsep kepribadian introvert dan mengadvokasi untuk memahami dan menghargai kebutuhan introvert dalam masyarakat yang cenderung memuliakan ekstrovert.

Seiring dengan berkembangnya kesadaran akan pentingnya memahami perbedaan kepribadian, Hari Introvert mulai dirayakan sebagai kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada individu introvert dan menghapus stigma negatif yang sering terkait dengan kepribadian tersebut.

Sejak itu, Hari Introvert telah menjadi momen penting untuk merayakan keunikan dan kekuatan individu introvert dalam masyarakat. Acara-acara khusus dan kampanye sosial sering diadakan untuk meningkatkan pemahaman tentang kepribadian introvert dan mendorong orang untuk menghargai perbedaan dalam cara berpikir dan berinteraksi.

Dengan demikian, Hari Introvert menjadi wadah untuk membangun kesadaran dan meningkatkan toleransi terhadap perbedaan kepribadian dalam masyarakat. Semoga dengan memperingati Hari Introvert setiap tahun, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua individu, tanpa memandang tipe kepribadian mereka.