Bedah jantung minimal invasif adalah prosedur pembedahan jantung yang dilakukan dengan cara yang lebih minim trauma dibandingkan dengan metode bedah konvensional. Proses ini memungkinkan pasien untuk pulih lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi post-operasi.
Pembedahan jantung minimal invasif biasanya dilakukan dengan menggunakan teknik endoskopi atau robotik. Dalam prosedur ini, dokter bedah membuat beberapa sayatan kecil di dada pasien dan menggunakan alat endoskopi atau robot untuk melakukan operasi.
Keuntungan dari bedah jantung minimal invasif adalah waktu pemulihan yang lebih cepat, risiko infeksi yang lebih rendah, dan hasil kosmetik yang lebih baik. Pasien yang menjalani prosedur ini biasanya dapat pulang lebih cepat dari rumah sakit dan kembali ke aktivitas normal dalam waktu yang lebih singkat.
Pembedahan jantung minimal invasif biasanya digunakan untuk mengobati kondisi seperti penyakit katup jantung, penyempitan arteri koroner, dan kelainan jantung lainnya. Meskipun prosedur ini biasanya lebih mahal dibandingkan dengan bedah jantung konvensional, namun manfaat yang didapat dari prosedur ini jauh lebih besar.
Meskipun bedah jantung minimal invasif masih belum banyak dilakukan di Indonesia, namun semakin banyak rumah sakit dan dokter yang mulai melakukan prosedur ini. Pasien yang membutuhkan pembedahan jantung sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung untuk mengetahui apakah mereka adalah kandidat yang cocok untuk prosedur ini.
Dengan perkembangan teknologi dan peningkatan keahlian dokter bedah, bedah jantung minimal invasif menjadi pilihan yang semakin populer bagi pasien yang membutuhkan operasi jantung. Dengan prosedur ini, pasien dapat mendapatkan perawatan yang lebih efektif dan nyaman tanpa harus mengorbankan kualitas hidup mereka.