Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menpar) Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa desa wisata menjadi program akar rumput yang dapat mendukung perkembangan pariwisata di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam acara Forum Desa Wisata Indonesia yang digelar di Jakarta pada hari Kamis (10/6).
Menurut Menpar Sandiaga Uno, desa wisata memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi pariwisata yang menarik bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Dengan memanfaatkan kearifan lokal dan potensi alam yang dimiliki oleh desa-desa di berbagai daerah di Indonesia, pariwisata di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Program desa wisata sendiri telah menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya pengembangan pariwisata di Indonesia. Melalui program ini, pemerintah berupaya untuk mengembangkan potensi pariwisata di berbagai desa di seluruh Indonesia, dengan memberikan dukungan dalam hal infrastruktur, pelatihan, promosi, dan pengembangan produk pariwisata yang unik dan menarik.
Menpar Sandiaga Uno juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mengembangkan pariwisata di desa-desa. Dengan adanya kerjasama yang baik, diharapkan desa wisata dapat menjadi destinasi pariwisata yang sukses dan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Dalam acara Forum Desa Wisata Indonesia, Menpar Sandiaga Uno juga mengajak seluruh pemangku kepentingan pariwisata untuk terus berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia. Dengan sinergi dan kerjasama yang baik, pariwisata di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan negara.
Sebagai negara yang kaya akan potensi pariwisata, Indonesia memiliki banyak peluang untuk terus mengembangkan pariwisata di berbagai daerah, termasuk di desa-desa. Dengan program desa wisata sebagai program akar rumput, diharapkan pariwisata di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.