Peneliti ungkap dampak ADHD terhadap harapan hidup pria dan wanita

Sebuah penelitian baru-baru ini telah mengungkap dampak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) terhadap harapan hidup pria dan wanita. ADHD adalah gangguan neurobiologis yang umum terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa, yang ditandai dengan gejala hiperaktif, impulsif, dan kurangnya perhatian.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah The Lancet Psychiatry ini melibatkan lebih dari 2 juta orang dengan ADHD di Swedia. Para peneliti menemukan bahwa pria dengan ADHD memiliki harapan hidup yang lebih pendek daripada pria tanpa ADHD, sementara wanita dengan ADHD memiliki harapan hidup yang lebih lama daripada wanita tanpa ADHD.

Menurut peneliti, hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam cara pria dan wanita mengelola gejala ADHD. Pria cenderung memiliki gejala yang lebih ekstrem dan sulit dikendalikan, sehingga berisiko mengalami komplikasi kesehatan yang dapat mempengaruhi harapan hidup mereka. Sementara itu, wanita cenderung lebih mampu mengendalikan gejala ADHD mereka dan lebih aktif dalam mencari perawatan medis, sehingga memiliki harapan hidup yang lebih panjang.

Penelitian ini menyoroti pentingnya pengelolaan ADHD secara holistik, termasuk pengobatan, dukungan sosial, dan perubahan gaya hidup. Dengan penanganan yang tepat, orang dengan ADHD dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan mengurangi risiko komplikasi kesehatan yang dapat memengaruhi harapan hidup mereka.

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pemahaman yang lebih baik tentang dampak ADHD terhadap harapan hidup pria dan wanita, serta mendorong upaya untuk meningkatkan kesadaran dan penanganan gangguan ini. Semua orang berhak untuk hidup sehat dan bahagia, tanpa terhalang oleh gangguan kesehatan mental seperti ADHD.