Penelitian terbaru menunjukkan bahwa melakukan latihan aerobik secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum, dan dapat menyebabkan hilangnya kemampuan berpikir, ingatan, dan perilaku.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of British Columbia menemukan bahwa latihan aerobik dapat meningkatkan ukuran hipokampus, bagian otak yang bertanggung jawab atas memori dan pembelajaran. Para peserta penelitian yang melakukan latihan aerobik selama enam bulan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan memori mereka dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak melakukan latihan.
Latihan aerobik diyakini memiliki efek positif pada otak, termasuk meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak serta merangsang pertumbuhan sel-sel saraf. Hal ini dapat membantu melindungi otak dari kerusakan yang terkait dengan penyakit Alzheimer.
Para peneliti juga menemukan bahwa latihan aerobik dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif, yang merupakan faktor risiko utama untuk perkembangan Alzheimer. Dengan demikian, melakukan latihan aerobik secara teratur dapat menjadi strategi yang efektif untuk mencegah penyakit Alzheimer.
Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, para peneliti menekankan pentingnya melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara latihan aerobik dan risiko Alzheimer. Namun demikian, tidak ada keraguan bahwa menjaga gaya hidup sehat dengan melakukan latihan aerobik secara teratur dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan otak dan mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer.