Wamenpar: Pulau Penyengat kaya akan potensi wisata budaya dan sejarah

Pulau Penyengat, sebuah pulau kecil yang terletak di perairan Selat Riau, ternyata kaya akan potensi wisata budaya dan sejarah yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenpar) Angela Tanoesoedibjo dalam kunjungannya ke Pulau Penyengat baru-baru ini.

Pulau Penyengat memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Pulau ini pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga pada abad ke-19. Di sini terdapat berbagai bangunan bersejarah yang masih terawat dengan baik, seperti Masjid Raya Sultan Riau dan Istana Sultan Riau. Selain itu, terdapat juga berbagai peninggalan sejarah lainnya, seperti makam-makam kerajaan dan benteng pertahanan yang dibangun pada masa kolonial Belanda.

Selain potensi sejarahnya, Pulau Penyengat juga memiliki potensi wisata budaya yang menarik. Di sini wisatawan dapat menikmati berbagai kegiatan budaya tradisional, seperti pertunjukan tari-tarian dan musik tradisional. Selain itu, wisatawan juga dapat mengunjungi berbagai kerajinan lokal yang diproduksi oleh masyarakat Pulau Penyengat, seperti kain tradisional dan ukiran kayu.

Angela Tanoesoedibjo menegaskan pentingnya menjaga dan mengembangkan potensi wisata budaya dan sejarah Pulau Penyengat. Dengan memperkenalkan potensi tersebut kepada masyarakat luas, diharapkan Pulau Penyengat dapat menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Untuk itu, pemerintah akan terus mendukung pengembangan pariwisata di Pulau Penyengat, baik melalui peningkatan infrastruktur maupun promosi pariwisata. Dengan demikian, Pulau Penyengat dapat menjadi destinasi wisata budaya dan sejarah yang terkenal di Indonesia dan di dunia.

Posted in Uncategorized