Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, wanita lebih banyak kehilangan harapan hidup setelah mengalami serangan jantung. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perbedaan gejala yang dialami oleh wanita dan pria saat mengalami serangan jantung.
Serangan jantung adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke jantung terganggu, sehingga jantung tidak bisa berfungsi dengan baik. Gejala umum yang dialami oleh pria saat mengalami serangan jantung adalah nyeri dada yang menyebar ke lengan kiri dan leher. Namun, gejala yang dialami oleh wanita bisa berbeda, seperti nyeri dada yang tidak terlalu parah, mual, muntah, dan kelelahan yang tidak wajar.
Karena gejala yang berbeda ini, seringkali wanita tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami serangan jantung dan akhirnya terlambat untuk mendapatkan pertolongan medis. Akibatnya, tingkat kematian akibat serangan jantung pada wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria.
Selain itu, wanita juga cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung pada usia yang lebih muda dibandingkan dengan pria. Faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan merokok juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko serangan jantung pada wanita.
Untuk mengurangi risiko serangan jantung pada wanita, penting bagi mereka untuk mengadopsi gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok. Selain itu, wanita juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dini faktor risiko yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Dengan meningkatkan kesadaran akan gejala serangan jantung pada wanita dan mendorong mereka untuk menjalani gaya hidup sehat, diharapkan tingkat kematian akibat serangan jantung pada wanita dapat dikurangi dan harapan hidup mereka dapat meningkat. Jadi, mari kita jaga kesehatan jantung kita agar kita bisa tetap sehat dan bahagia.