Remisi pada Lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat

Lupus merupakan penyakit autoimun yang sering kali memerlukan pengobatan jangka panjang. Salah satu bentuk pengobatan yang sering diberikan kepada penderita lupus adalah remisi, yang merupakan kondisi di mana gejala penyakit lupus mulai mereda atau bahkan tidak muncul sama sekali. Namun, penting untuk diingat bahwa remisi pada lupus tidak sama dengan berhenti berobat.

Remisi pada lupus dapat terjadi secara alami atau sebagai hasil dari pengobatan yang tepat. Pada saat remisi, penderita lupus mungkin tidak mengalami gejala seperti rasa nyeri sendi, ruam kulit, kelelahan, atau masalah lain yang sering terkait dengan penyakit ini. Meskipun demikian, remisi bukan berarti penyakit lupus telah sembuh sepenuhnya. Penderita tetap harus menjalani pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter untuk mencegah kambuhnya penyakit.

Berhenti berobat pada saat remisi bisa berbahaya karena hal itu dapat menyebabkan gejala lupus kembali muncul atau bahkan memburuk. Pengobatan pada lupus bertujuan untuk mengendalikan peradangan dan mencegah kerusakan organ yang disebabkan oleh penyakit ini. Jika penderita berhenti berobat pada saat remisi, maka risiko untuk mengalami kambuhnya penyakit dan komplikasi yang lebih serius akan meningkat.

Selain itu, berhenti berobat pada saat remisi juga dapat menyebabkan kerusakan organ yang tidak terdeteksi. Gejala lupus seringkali muncul secara bergantian dan tidak selalu terasa secara jelas. Oleh karena itu, penting bagi penderita lupus untuk tetap menjalani pengobatan meskipun gejala penyakit tidak terasa.

Dalam mengelola lupus, penting untuk terus berkomunikasi dengan dokter dan tim medis yang merawat. Diskusikan dengan dokter mengenai rencana pengobatan yang tepat, termasuk kapan waktu yang tepat untuk menghentikan atau mengubah pengobatan. Jangan ragu untuk memberitahukan apabila ada perubahan kondisi tubuh atau gejala yang muncul.

Dalam kesimpulannya, remisi pada lupus tidak sama dengan berhenti berobat. Pengobatan pada lupus harus tetap dilanjutkan meskipun gejala penyakit tidak terasa. Berhenti berobat pada saat remisi bisa berbahaya dan meningkatkan risiko kambuhnya penyakit. Konsultasikan dengan dokter mengenai rencana pengobatan yang tepat untuk mengelola lupus dengan baik.