Pada suatu hari yang cerah di kawasan Candi Prambanan, terdengarlah suara gemuruh langkah kaki yang menghentak-hentak. Orang-orang yang berada di sekitar candi itu pun berbondong-bondong mendekat untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Ternyata, suara gemuruh tersebut berasal dari seorang pria yang berjalan dengan langkah tegap dan penuh keberanian. Pria itu adalah Rama, seorang ksatria yang sangat terkenal karena keberaniannya dalam pertempuran. Ia sedang mencari pasangannya yang bernama Sinta yang diculik oleh Rahwana, raja dari Alengka.
Rama berjalan dengan penuh keyakinan menuju pagar langkan candi Prambanan, tempat Rahwana menyekap Sinta. Di dalam pagar langkan itu, Sinta sedang duduk termenung, menunggu kekasihnya datang menyelamatkannya.
Dengan pedang yang tergantung di pinggangnya, Rama memasuki pagar langkan itu tanpa ragu-ragu. Ia melewati rintangan-rintangan yang ditempatkan oleh Rahwana untuk menghalanginya. Namun, dengan keberanian dan kekuatan yang dimilikinya, Rama berhasil menaklukkan semua rintangan itu.
Sinta yang melihat kekasihnya datang, segera berlari ke arah Rama dan memeluknya erat. Mereka berdua pun mengucap syukur karena akhirnya bisa bersatu kembali setelah sekian lama terpisah.
Kisah Rama dan Sinta di pagar langkan candi Prambanan menjadi salah satu cerita legenda yang sangat terkenal di Indonesia. Kisah cinta yang penuh dengan rintangan dan perjuangan ini selalu menginspirasi banyak orang untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi segala rintangan yang ada.
Setelah berhasil menyelamatkan Sinta, Rama dan Sinta pun kembali ke kerajaan mereka dan hidup bahagia selamanya. Mereka menjadi contoh bagi banyak pasangan di seluruh dunia tentang arti sejati dari cinta sejati dan keberanian dalam menghadapi segala rintangan.